Berita Dunia Bahasa Inggris Bagi Pelajar

16-11-2021 07.30

Zohra Zarougui, a Tunisian artist, paints on water using an ancient technique of marbling called Ebru.

(Zohra Zarougui, seorang seniman dari Tunisia, melukis di atas air menggunakan teknik marmer kuno disebut Ebru.)

This art is not taught in Tunisia, so Zarougui had to travel and study abroad. She got a master’s degree, and after years of research and experimentation, she returned to Tunisia.

(Seni ini tidak diajarkan di Tunisia, jadi Zarougui harus pergi dan belajar di luar negeri. Dia mendapat gelar sarjana, dan setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan percobaan, dia kembali ke Tunisia.)

The artist creates pieces from patterns from old cities in the Arab world. She sprinkles brightly colored dyes into pans of oily water and then transfers the patterns onto a piece of paper canvas. According to Zarougui, it takes years of studying to be able to bring out the history of this art and its techniques and methods. Her experience lasted several years outside the country, and it took a lot of courage and sacrifice.

(Seniman ini membuat lembaran pola dari kota kuno di dunia Arab. Dia memercikkan pewarna terang ke atas panci berisi air berminyak dan memindahkan pola tersebut ke atas selembar kanvas kertas. Menurut Zarougui, itu membutuhkan pelajaran bertahun-tahun untuk bisa menghasilkan sejarah seni ini, teknik serta metodenya. Pengalamannya selama beberapa tahun berada di luar negeri, dan membutuhkan banyak keberanian dan pengorbanan. )

The art of Ebru first appeared and evolved in the 15th century in Persia and Ottoman Turkey. Some of the methods use colors which float on the top of a bath of liquid mucilage.

(Seni Ebru pertama kali muncul dan berkembang di abad ke 15 di Persia dan Ottoman Turki. Beberapa metode menggunakan warna yang mengapung di atas bak cairan getah.)

Kata-kata sulit: dye (pewarna), sacrifice (berkorban), mucilage (getah).

You can watch the video news lower on this page.

(Anda dapat menonton video beritanya di bawah.)