Nikolas Grafakos designed a new spoon which helps astronauts eat in space. Grafakos said that the new spoon can be important especially on long missions when it was very important to feel happy.

(Nikolas Grafakos merancang sebuah sendok baru yang membantu para astronot makan di luar angkasa. Grafakos mengatakan bahwa sendok baru ini penting khususnya dalam misi panjang saat rasa bahagia menjadi sangat perlu.)

The spoon, which astronauts use now, looks like the spoon we all use. It is a little longer, and it is not always easy for astronauts to use it. They need to eat food which is mushy and wet, so that it sticks to the spoon.

(Sendok, yang dipakai astronot saat ini, kelihatannya sama seperti sendok yang biasa kita pakai. Lebih panjang, tidak selalu mudah bagi para astronot untuk memakainya. Mereka membutuhkan makanan yang lembek dan basah, sehingga lengket ke sendok.)

The new spoon is something between a spoon and chopsticks. Astronauts can press it at the end, and they can control the food much more easily. If astronauts use the new spoon, they can eat more kinds of food, which will surely make them happier.

(Sendok baru ini berbentuk antara sendok dan sumpit. Para astronot dapat menekannya di akhir dan mereka dapat mengendalikan makanan lebih mudah. Jika para astronot memakai sendok baru ini, mereka dapat makan lebih banyak jenis makanan, yang akan membuat mereka lebih bahagia.)

Kata-kata sulit: mission (misi), mushy (lembek), chopsticks (sumpit).

You can watch the original video in the Level 3 section.

 (Anda dapat menonton video asli di Level 3)

The post New spoon for astronauts (Sendok baru untuk astronot) – level 2 appeared first on Berita Dunia Bahasa Inggris Bagi Pelajar.

A new ´chopstick spoon´ to help astronauts eat in space has been designed by Nikolas Grafakos, who hopes that the spoon will help them eat lots of different types of food, especially during longer trips, like to Mars.

(Sebuah ‘sumpit sendok’ baru untuk membantu astronot makan di luar angkasa dirancang oleh Nikolas Grafakos, berharap sendok itu akan membantu astronot memakan lebih banyak jenis makanan, khususnya selama perjalanan panjang, seperti pergi ke Mars.)

Part of the Zero-G Cutlery collection, the new spoon enables astronauts to grab food in the zero gravity environment more easily, as they´re not relying on water surface tension to hold the food on the utensil or gravity to pull it down. Normally, the food needs to be very mushy and wet in order to stick to the spoon.

(Bagian dari koleksi Peralatan Makan Zero-G, sendok baru ini memungkinkan para astronot mengambil makanan di lingkungan tanpa gravitasi dengan mudah, karena mereka tidak bergantung tegangan permukaan air untuk menahan makanan di peralatan makan atau gravitasi untuk menariknya. Biasanya, makanan harus berbentuk lembek dan basah agar melekat di sendok.)

The spoon that astronauts use now looks like an ordinary spoon, and it´s just a little bit longer. However, the new spoon is something between chopsticks and a spoon, and it allows astronauts to pinch the food at the end and control where the food goes a lot easier. The new spoon could possibly allow the introduction of drier food and more variety in food textures.

(Sendok yang saat ini dipakai para astronot terlihat sama dengan sendok biasa, dan hanya sedikit lebih panjang. Namun, sendok baru ini sesuatu yang berbentuk antara sumpit dan sendok, dan membuat para astronot bisa menjumput makanan dan mengendalikannya dengan lebih mudah. Sendok baru ini memungkinkan makanan jenis lebih kering dan tekstur yang lebih bervariasi.)

Kata-kata sulit: utensil (peralatan makan), possibly (mungkin), texture (tekstur).

You can watch the video news lower on this page.

(Anda dapat menonton video berita di bawah.)

The post New spoon for astronauts (Sendok baru untuk astronot) – level 3 appeared first on Berita Dunia Bahasa Inggris Bagi Pelajar.