24-04-2023 09.00<\/p>\n

According to data, 1.7 million to 3 million young people suffer concussions each year while playing sports.<\/p>\n

(Menurut data, 1,7 juta hingga 3 juta anak muda menderita gegar otak setiap tahun saat berolahraga.)<\/span><\/p>\n

Previously, the treatment for concussions in young people was rest. However, researchers at Children\u2019s National Hospital in Washington, D.C. suggest that rest may no longer be the best treatment for young people with concussions. Pediatric neuropsychologist Dr. Chris Vaughan said that there was a time when a diagnosis involved a couple of fingers and if the patient could stand, they could return to play.<\/p>\n

(Sebelumnya pengobatan gegar otak pada anak muda adalah istirahat. Namun, para peneliti di Children’s National Hospital di Washington, D.C. berpendapat bahwa istirahat mungkin bukan lagi pengobatan terbaik untuk orang muda yang mengalami gegar otak. Neuropsikolog pediatrik Dr. Chris Vaughan mengatakan bahwa ada saatnya ketika diagnosis beberapa jari dan jika pasien dapat berdiri, mereka dapat kembali bermain.)<\/span><\/p>\n

Researchers found that children who missed less school after a concussion had fewer lingering <\/strong>symptoms, indicating that returning to school and daily life may be therapeutic for the brain. The study suggests that parents with children who suffer concussions should push socialization<\/strong>, reduce school-related stress, maintain a normal sleep\/wake schedule, and encourage light-to-moderate physical activity. The findings reinforce<\/strong> the idea that there are things that can be done to help treat concussions in children and that it is not a wait-and-see type of injury.<\/p>\n

(Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang lebih sedikit bolos sekolah setelah gegar otak, memiliki gejala yang lebih sedikit, ini menunjukkan bahwa kembali ke sekolah dan kehidupan sehari-hari dapat menjadi terapi bagi otak. Studi tersebut menyarankan orang tua dengan anak yang menderita gegar otak harus mendorong sosialisasi, mengurangi stres terkait sekolah, mempertahankan jadwal tidur\/bangun yang normal, dan mendorong aktivitas fisik ringan hingga menengah. Temuan ini memperkuat gagasan bahwa ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengobati gegar otak pada anak-anak dan itu bukan cedera jenis menunggu dan melihat.)<\/span><\/p>\n

Kata-kata sulit<\/span>: lingering<\/strong><\/a> (gejala)<\/span>, socialization<\/strong><\/a> (sosialisasi)<\/span>, reinforce<\/strong><\/a> (memperkuat)<\/span>.<\/p>\n

You can watch the video news lower on this page.<\/p>\n

(Anda dapat menyaksikan video beritanya di bawah.)<\/span><\/p>\n","protected":false},"featured_media":25254,"parent":0,"template":"","categories":[350],"tags":[796,516,515,742,881,521,883,882],"level":[356],"yoast_head":"\n